Abstrak
Pembelajaran pada anak pra sekolah sebaiknya bersifat terpadu atau terintegrasi. Pengenalan terintegrasi dengan bidang lain seperti matematika, ataupun aktifitas sosial lainnya. Mengenalkan sains pada anak berarti membantu anak untuk melakukan percobaan sederhana sehingga dapat menghubungkan sebab dan akibat suatu perlakuan. Percobaan tersebut juga akan membantu anak untuk mulai berfikir logis.
Mengenalkan sains pada anak prasekolah dapat melalui permainan yang menyenangkan dengan bahan yang ada disekitar anak. Pengenalan sains pada anak lebih ditekankan pada proses daripada produk. Oleh sebab itu dalam bermain sains anak diajarkan untuk menggunakan seluruh pancainderanya sebaik mungkin, agar dalam proses bermain tersebut anak dapat menemukan jawaban-jawaban dari suatu kegiatan bermain.
Kehidupan anak tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Makan, minum, menggunakan berbagai benda yang ada dirumah seperti radio, TV, dan kalkulator tidak lepas dari sains dan teknologi. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan sains dan teknologi. Untuk itu, seorang guru perlu mempelajari konsep-konsep keilmuan dan cara pengajarannya.
Pengenalan sains untuk anak lebih ditekankan pada proses dari pada produk. Untuk anak prasekolah keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan gejala peristiwa dari benda-benda tersebut.
Sains juga melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan baru hasil penginderaannya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna sebagai modal berfikir lanjut.
Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berfikir logis. Dalam pembelajaran sains, anak juga berlatih menggunakan alat ukur untuk melakukan pengukuran. Alat ukur tersebut dimulai dari alat ukur nonstandar, seperti jengkal, depa atau kaki. Selanjutnya anak berlatih menggunakan alat ukur standar. Anak secara bertahap berlatih menggunakan satuan yang akan memudahkan mereka untuk berfikir secara logis dan rasional. Dengan demikian sains juga mengembangkan kemampuan intelektual anak.
Produk sains meliputi fakta, konsep, teori, prinsip dan hukum. Untuk anak-anak, fakta dan konsep sederhana dapat dipelajari melalui kegiatan bermain.
Aplikasi sains dalam kehidupan sehari-hari diwujudkan dalam bentuk karya teknologi. Radio, mesin cuci, TV, komputer, lampu dan HP adalah contoh-contoh karya teknologi yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak selalu ingin tahu bagaimana benda-benda tersebut bekerja.
Kegiatan pengenalan sains untuk anak-anak sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
Guru/pendidik hendaknya tidak menjejalkan konsep sains kepada anak, tetapi memberikan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak menemukan sendiri fakta dan konsep sederhana tersebut. Kegiatan sains sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik anak tersebut.
Berikut ini merupakan rambu-rambu yang dapat menjadi acuan dalam pembelajaran sains :
1. Bersifat konkrit
Benda-benda yang digunakan bermain dalam kegiatan pembelajaran adalah benda yang konkrit (nyata). Tidak dianjurkan untuk menjejali anak dengan konsep abstrak.
2. Hubungan sebab akibat terlihat secara langsung.
Anak tidak dapat menghubungkan sebab akibat yang tidak terlihat secara langsung. Jika anak melihat peristiwa secara langsung, membuat anak mampu mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi.
3. Memungkinkan anak melakukan eksplorasi.
4. Memungkinkan anak mengkonstruksi pengetahuan sendiri.
Sains tidak melatih anak untuk mengingat berbagai objek, tetapi melatih anak mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut.
5. Memungkinkan anak menjawab persoalan "apa" daripada "mengapa".
6. Lebih menekankan proses daripada produk.
Melakukan kegiatan eksplorasi dengan benda-benda akan sangat menyenangkan bagi anak. Biarkan anak secara alami menemukan berbagai pengertian dari interaksinya bermain dengan berbagai benda.
7. Memungkinkan anak menggunakan bahasa dan matematika.
Pengenalan sains hendaknya terpadu dengan disiplin ilmu yang lain, seperti bahasa, matematika, seni dan budi pekerti.
8. Menyajikan kegiatan yang menarik (the wonder of science).
Sains menyajikan berbagai percobaan yang menarik seperti sulap. Anak-anak yang masih memiliki pikiran magis (imagical reasoning) akan sangat tertarik dengan keajaiban tersebut.
Pembelajaran topik-topik sains hendaknya lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep sains yang abstrak. Selain itu pembelajaran sains hendaknya mengembangkan kemampuan observasi, klasifikasi, pengukuran, menggunakan bilangan dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat.
Jumat, 06 Mei 2011
Memperkenalkan Sains dan Teknologi Pada Anak
Posted by Eriksonj
9:06:00 PM, under science | No comments








0 comment:
Posting Komentar